BERITA
Barcode: Sejarah, Jenis dan Fungsinya
26 Agustus 2024 | 22:09 WIBBarcode telah menjadi elemen penting dalam dunia modern, mempermudah pengelolaan informasi dan produk di berbagai sektor industri.
Anda mungkin sering melihat serangkaian garis hitam dan putih ini di supermarket, tetapi tahukah Anda bahwa barcode memiliki peran yang jauh lebih luas?
Dari mempermudah proses checkout hingga mengelola stok di gudang, teknologi barcode berfungsi sebagai tulang punggung banyak sistem manajerial.
Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi apa itu barcode, sejarah perkembangannya, jenis-jenis barcode yang umum digunakan.
Tak lupa juga, bagaimana fungsinya dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam berbagai aplikasi bisnis. Simak penjelasan di bawah ini agar memahami lebih dalam.
Apa Itu Barcode
Barcode adalah serangkaian garis-garis vertikal dengan lebar yang berbeda, biasanya berwarna hitam dengan latar belakang putih, yang digunakan untuk memasukkan data ke dalam sistem komputer.
Garis-garis tersebut mewakili digit biner 0 dan 1, yang kemudian diterjemahkan oleh komputer menjadi angka 0 hingga 9. Kode garis dalam barcode nantinya dibaca oleh pemindai optik (laser) yang terhubung ke sistem komputer.
Saat ini, barcode banyak digunakan untuk membedakan berbagai jenis barang, terutama di supermarket, di mana label ini dipindai oleh alat di meja kasir.
Dalam perkembangannya, barcode tidak hanya digunakan di supermarket, tetapi juga di berbagai industri lain, seperti kesehatan, manufaktur, dan logistik.
Di rumah sakit, barcode membantu dalam melacak obat dan peralatan medis, memastikan pasien menerima perawatan yang tepat.
Sementara itu, di pabrik, barcode digunakan untuk memonitor inventaris dan alur produksi, mempermudah manajemen stok dan distribusi barang.
Selain barcode tradisional, teknologi barcode telah berkembang menjadi kode QR, yang dapat menyimpan lebih banyak informasi dan dapat dibaca oleh smartphone.
Ini memungkinkan pengguna mengakses informasi produk, melakukan pembayaran, atau mendapatkan penawaran khusus hanya dengan memindai kode QR tersebut.
Kode-kode ini telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam berbagai proses bisnis.
Sekilas Sejarah Mengenai Barcode
Mengambil data dari Smithsonian. Barcode pertama kali dikembangkan pada akhir 1940-an oleh Norman Joseph Woodland dan Bernard Silver, yang terinspirasi dari kode Morse.
Konsep awalnya adalah lingkaran seperti “target,” namun akhirnya diubah menjadi garis-garis vertikal untuk memudahkan pencetakan dan pemindaian.
Meskipun awalnya idenya mengalami berbagai tantangan, barcode akhirnya digunakan secara luas setelah supermarket mulai mengadopsinya pada tahun 1974, dimulai dengan pemindaian sebungkus permen karet di Ohio.
Dalam 50 tahun terakhir, barcode telah merevolusi dunia ritel, dengan lebih dari 10 miliar pemindaian setiap hari. Desainnya disempurnakan oleh George Joseph Laurer, memberikan dampak besar pada ekonomi modern.
Jenis-Jenis Barcode
Dalam perkembangannya, saat ini barcode tidak hanya digunakan pada bisnis retail saja. Kini penerapannya jauh lebih luas pada sektor kesehatan hingga penerbitan.
Untuk itu, berikut adalah empat jenis barcode yang sering kali digunakan oleh banyak industri, selengkapnya di bawah ini.
1. Jenis Barcode Retail
Barcode pada industri retail biasanya menggunakan dua jenis sistem yaitu UPC atau Universal Price Codes dan ITF-14. UPC merupakan barcode yang banyak digunakan pada industri retail.
Tujuannya untuk memudahkan pengelolaan stok dan proses checkout berdasarkan kode unik yang tertera pada barang.
Sedangkan ITF-14 merupakan kode yang berisi 14 angka dan biasa digunakan untuk keperluan packaging.
Fungsi daripada kode ini adalah untuk memberikan tanda pada produk dalam jumlah yang banyak di suatu kardus karton.
2. Jenis Barcode Penerbitan
Selanjutnya datang dari industri penerbitan, di mana sistem barcode yang digunakan adalah ISBN (International Standard Book Number) dan ISSN (International Standard Serial Number).
Kedua sistem barcode ini bertujuan untuk mengidentifikasi produk buku maupun majalah. Untuk menemukan perbedaannya, ISBN memiliki 13 angka produk sedangkan ISSN memiliki delapan angka produk.
3. Jenis Barcode Keperluan Farmasi
Keperluan barcode pada industri kesehatan biasanya dikhususkan untuk kebutuhan farmasi. Ini berupa angka-angka yang mengidentifikasikan produk obat-obatan.
Umumnya sistem barcode yang digunakan pada industri ini adalah Health Industry bar Code (HIBC). Karakteristiknya berupa tanda “+” pada awal kode dan dilanjut dengan 24 karakter angka serta huruf.
4. Barcode Non Retail
Terakhir ada barcode non retail, penerapannya digunakan pada barang -barang seperti kartu anggota, buku perpustakaan, dan inventaris perusahaan lainnya.
Sistem barcode yang digunakan adalah code 39 dan code 128. Perbedaan di antara keduanya ada pada kepadatan datanya, di mana 128 code lebih padat dibandingkan code 39.
Fungsi Barcode
Secara umum, berdasarkan penjelasan pengertian serta jenis-jenisnya barcode berfungsi sebagai alat pengelolaan dan inventaris pada industri retail.
Namun lebih daripada itu, berikut ini beberapa fungsi sebenarnya dari penerapan barcode di banyak industri.
Peningkatan Efisiensi Operasional
Barcode memungkinkan pemindaian produk dengan cepat dan akurat, mengurangi kesalahan manusia dalam proses pencatatan.
Dalam industri retail, misalnya, barcode mempermudah kasir dalam memproses transaksi dengan kecepatan tinggi.
Sehingga mengurangi waktu pelanggan dalam menunggu dan meningkatkan kepuasan mereka.
Pengelolaan Stok yang Lebih Baik
Penggunaan barcode membantu dalam pengelolaan inventaris dengan mempermudah pelacakan barang.
Setiap kali produk dipindai, sistem dapat mengupdate data stok secara otomatis, memberikan gambaran yang akurat tentang jumlah barang yang tersedia.
Ini penting untuk menghindari kekurangan atau kelebihan stok dan meminimalkan pemborosan.
Peningkatan Keamanan dan Akurasi Data
Dengan barcode, data produk dapat diakses dan dikelola dengan lebih aman dan akurat.
Ini mengurangi risiko kesalahan manual dalam penginputan data dan memastikan bahwa informasi yang tercatat adalah tepat.
Selain itu, barcode juga memungkinkan pelacakan produk dari produksi hingga distribusi, meningkatkan transparansi dan keamanan rantai pasokan.
Kemudahan dalam Proses Inventarisasi
Barcode menyederhanakan proses inventarisasi dengan memudahkan pencatatan dan pemeriksaan barang.
Proses ini dapat dilakukan dengan cepat melalui pemindai barcode, mengurangi waktu dan tenaga yang diperlukan untuk mengelola inventaris secara manual.
Dukungan dalam Analisis Data dan Laporan
Data yang dikumpulkan melalui pemindaian barcode dapat diintegrasikan ke dalam sistem manajemen untuk menghasilkan laporan analitik.
Ini memungkinkan perusahaan untuk melakukan analisis tren penjualan, pergerakan stok, dan pola pembelian pelanggan, yang pada gilirannya membantu dalam pengambilan keputusan strategis.
Itulah penjelasan secara umum mengenai barcode beserta jenis dan fungsinya.
Barcode saat ini telah mengubah cara kita mengelola informasi dan produk di berbagai industri. Dari ritel hingga kesehatan, teknologi ini meningkatkan efisiensi dan akurasi operasional.
Dengan kemajuan teknologi seperti kode QR, barcode terus beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan modern, menjadikannya alat penting dalam dunia bisnis dan kehidupan sehari-hari.